Saya mengenal Susno Duaji, sosok seorang Jenderal di Kapolri, pada saat ia menjabat sebagai Kapolda Jabar. Sikap dan karakternya tegas, bicaranya lugas dan mantap, kepribadiannya lembut. Itulah yang terlukis di benak saya sewaktu memberikan sambutan dalam rangka ramah tamah dengan seluruh aktivis Organisasi Persatuan Umat Islam ( PUI ) se-Jawa barat di Bandung pada tahun 2008.
Tak lama kemudian, ia naik jabatan dan hijrah ke Jakarta untuk menduduki Posisi Ka Bareskim Mabes Polri. Selang beberapa waktu kemudian, kisruh sekitar kasus Kristalisasi KPK, lagi-lagi seorang Susno, berperan aktif dalam melambungkan perseteruan KPK dan POLRI, dalam kasus Korupsi Pengadaan Alat Komunikasi oleh Direktur Masaro Asyabab, Anggoro Wijaya, yang hingga kini masih buron. dari sini, lahirlah istilah tendi CICAK MELAWAN BUAYA, yang dikumandangkan oleh seorang Susno.
Setiap mendengar kata Susno dalam berbagai media, seolah saya merasa alergi. Waktu terus berjalan, sejarah pun setiap detik terus terukir, hingga dagelan berikutnya dipentaskan dalam cerita Bank Century. Belum juga tuntas kasus Centuri, dagelan berikutnya dipentaskan oleh seorang Susno, dalam jumpa pers dengan sejumlah media masa baik lokal maupun asing, tentang penyimpangan dan penggelapan pajak di tubuh POLRI, senilai 25 milyar.
Semula perkataan Susno dianggap siulan belaka, namun sesuai perjalanan waktu, sunami penyelewengan dan kebobrokan, mengguncang tubuh negeri ini, sehingga tak terelakan lagi, Petinggi Polri, Kejaksaan Agung dan Petinggi pegawai pajak, banyak yang dicopot dari jabatannya, akibat ulah perbuatannya. Alhasil asumsi sementara rakyat kecil bertanya, masih adakah pejabat pemerintah yang baik, jujur, amanah dan takut dosa ? Jawaban sementara suara rakyat kecil sampai detik ini serempak, barangkali sudah tidak ada ! Karena sejak dulu, memang negeri ini telah dihuni keturunan bangsa munafik, yang terus akan regenerasi dan menghasilkan keturunan pribadi munafik pula. Pertanyaan berikutnya, andaikan hasil regenerasi bangsa ini, menghasilkan Susno-Susno baru yang terus mengungkap dan membrantas tabir kepalsuan tanpa batas dan tanpa pandang bulu, yang dilakukan para pemimpin negeri ini dari mulai pimpinan tertinggi sampai terendah, tentulah negeri ini kan subur makmur loh jinawi, sejahtera aman sentosa.
Selamat untuk Pak Susno, saya salut padamu, andalah sesungguhnya seorang pahlawan sejati, aku keliru menilaimu..